Pages

Minggu, 08 Maret 2009

Review : Film Kambing Jantan

Menyusul kesuksesan buku Kambing Jantan, sebuah catatan harian pelajar bodoh yg telah menjadi best seller, kini Kambing Jantan bertransformasi dari bentuk sebuah buku menjadi bentuk komik (Kambing Jantan, sebuah komik pelajar bodoh) dan sebuah film layar lebar (Kambing Jantan, sebuah film pelajar bodoh). Kalo aku mengapresiasi ketiganya, antara buku, komik, dan film jika mau dibandingkan, gak nyangka ternyata berbeda.

Kalo bukunya lebih pada catatan2 kesehariannya selama tahun 2002-2004, jadi masih sangat luas cakupannya. Kalo komik lebih pada cerita2 konyol dia sewaktu tinggal di Adelaide, Ostrali sono. Sedangkan filmnya, lebih spesifik lagi ttg kuliah dan drama kehidupan asmaranya dia. Mungkin karena tuntutan cerita di film harus dalam kesatuan cerita yg utuh, maka kehidupan kuliah dan cintanya aja yg lebih diexplore lagi kayanya ya. I don't know, it just my opinion.

Kalo bicara film (namanya juga review film), secara keseluruhan bagus, unik, lucu, dan dramatis. Beberapa scene yg buat aku terkesan yakni :
  • Aksi biadabnya Edgar yg suka E'ek di sembarang tempat dan begitu narsisnya mamerin "tatat"nya meski gak frontal buka celana gitu gak. Tapi cukup freak buat anak seumuran dia. Dith, Dith loe ajarin apa aja sih adikmu itu?? hehehe...Tapi sayang bget adik2nya yg lain kayanya gak di expose ya, cuma nongol aja di kamera.
  • Meja Khayalan. Brilian. Apalagi pas dialog kambing dan kebo disitu. Mereka terpisah benua, tapi terasa begitu dekat karena ngeliat satu benda yg sama : bulan. Disitu digambarin karena saking deketnya mereka berdua seperti berada di kamar yg sama. Kamar khayalan.
  • Dika dan Harianto waktu magang jadi tukang mandiin jenazah. Hahaha...si Harianto sok berani ngajarin Dika cara mandiin mayat dgn baik dan benar kaya ngajarin sholat. Giliran ada kiriman mayat yg berdarah2, nyalinya ciut dan langsung pingsan dgn sukses. Setiap itu pula Dika rela menyeret2 si Harianto itu.
  • Waktu Dika rela pulang naik pesawat ke Jakarta hanya demi menyelamatkan hubungannya dgn Kebo. Disitu Kebo kecewa berat sama Kambing, dan ditengah2 semakin memanasnya berantemnya, Dika menyela dgn begonya, tapi melow abiz : "Boleh minta minum gak? Aku aus. Di pesawat aku belum minum. Aku numpahin 3 gelas tadi. Aku berantakan tanpa kamu". Cuiiih...gombal gila!! Aku spontan ketawa. Dith! sejak kapan loe dapet kata2 gombal itu??

Buatku ni film agak lumayan berat, kenapa berat?? Karena ada beberapa leluconnya dia yg buat aku berpikir dulu baru bisa ketawa. Butuh loading yg lama dan temen2ku bereaksi sama dgnku. Film ala Dika disitu aku ngerasa gak dapet. Rasanya kog agak beda sama yg kubayangin ketika baca buku sama komiknya.

Saranku sih, kayanya butuh ada "Kambing Jantan Extended" dimana butuh tambahan2 cerita yg bikin film ini bisa dirasa utuh. Namanya aja catatan harian, pengennya sih format film-nya lain daripada yg lain yg lebih "diary bget".

Hohoho...terlalu banyak cerita nanti malah pada gak nonton filmnya. Film ini agak berkesan buat aku karena ada kekacauan2 yg tercipta sebelum aku nonton ini. Kacau abiz kalo nontonnya banyak orang dan yg dateng gak jelas berapa orang.

0 comments:

Posting Komentar

Tolong, biarkan aku mencarimu...

Happy Couple

Daisypath - Personal pictureDaisypath Anniversary tickers