Pages

Rabu, 03 Oktober 2012

Chuseok Holiday Part 2 (Habis)

Lanjut ceritanya…

Di Korea Selatan, Bagus temanku membuat janji untuk bertemu dengan teman sekolahnya dulu di Myeong-dong malam itu. Kini mereka tinggal di Ansan, outer Seoul dan bisa dijangkau dengan subway Seoul Metro. Setelah bertemu, kami memutuskan untuk makan malam bareng. Di Myeong-dong aku mencoba masakan Samgyetang yaitu semacam sup yang isinya satu ayam muda utuh dengan nasi di rongga ayamnya itu dan diberi ramuan ginseng. Harga Samgyetang di Myeong-dong seharga 14.000 Won. Setelah kenyang makan, teman-teman dari Ansan pamitan dengan kita dan berjanji buat ketemu di Myeong-dong lagi untuk mengantar kita nanti berkeliling Ansan.

Samgyetang, sup ayam ginseng


Samgyetang, sup ayam ginseng


Jadi malam itu aku melihat-lihat barang-barang yang dijual di Myeong-dong. Istilahnya observasi sebelum akhirnya jadi dibeli pas kembali besok. Niatnya biar ngirit gitu. Dan salah satu tempat yang bakal aku kunjungi lagi besok adalah Etude House. Niatnya pengen beliin oleh-oleh kosmetik Korea buat pacar. Katanya sih, harga BB Cream (jangan tanya darimana aku tahu BB Cream itu darimana) disini lebih murah dibanding harga di Indonesia, bisa sampe separuhnya. Padahal ya, aku juga ga tahu kalo Etude House juga ada di Indonesia .

Etude House, Myeongdong

Etude House, Myeongdong 


Etude House, so pinkyyy….


Oke observasi selesai jam 10an dan kita pulang naik Subway Seoul Metro.


Akhirnya kita kembali ke Guest House Seoul Walker di Hapjeong. Dari pemilik penginapan dia bilang tahun-tahun besok mungkin dia akan menutup penginapan disini karena meski penginapannya berlokasi di Seoul City tapi ternyata turis lebih memilih penginapan, motel yang dekat dengan objek wisata di Seoul, banyak sebenernya penginapan murah buat backpacker mania yang pengen menikmati Seoul. Dengan budget mulai 15.000 Won per orang kamu bisa dapet penginapan di pusat kota Seoul.

Hari minggu pagi…

Kita berangkat naik subway lagi dari Hapjeong ke Euljiro-(il)-ga dimana subway terdekat dari Myeongdong. Seperti yang aku bilang, aku langsung menuju Etude House buat beliin pacar BB Cream dan dan cat kuku. Total buat kosmetik di Etude House 60 ribuan Won (atau sekitar setengah juta rupiah lebih), lumayan fantastis buatku untuk ukuran beliin kosmetik buat cewek.


Di Myeong-dong cukup banyak belanjaannya. Dari mulai souvenir buat teman2, makanan, baju, kosmetik. Dan aku sampe menukarkan lembar terakhir 100 dollar ku untuk ditukar ke Won. Aih, di Seoul…kalap!!.


Myeongdong Weekend
 
 Myeongdong Weekend




Rompi jaket baru


Setelah belanja, sorenya kita ke Ansan masih menggunakan Seoul Metro. Ansan terletak di luar kota Seoul tapi masih bisa dijangkau dengan subway. Ansan adalah kota urban dimana jumlah foreigner lebih banyak dari orang Koreanya sendiri. Pertama kali sampe Ansan pemandangan langsung berubah. Keluar subway aku mendengar banyak obrolan-obrolan bahasa Indonesia, bahasa jawa, sunda, nusa tenggara atau daerah lainnya di tanah air. Dari kota Seoul yang sophisticated berubah menjadi kota urban yang penuh dengan orang asing, agak kumuh, dan tidak seteratur di Gwangyang atau Seoul.



Kota Ansan, Korea Selatan
Sudut Kota Ansan


Kangen Indonesia? Aaaaa…paling ga disini kamu banyak menjumpai toko makanan, warung makan, restoran, dan konter hp. Aku sempat mencari hp samsung atau iphone murah di Ansan dan harga yang ditawarkan cukup menggiurkan dan yang jual orang Jawa .

Kota Ansan, Korea Selatan 

Kota Ansan, Korea Selatan
Buat aku, Ansan adalah kota yang menawarkan perspektif berbeda dari Korea Selatan. Yang biasanya Korea Selatan itu begitu modern, teratur, bersih, rapi, di Ansan…berbeda. Aku sempat diceritakan bagaimana teman-teman yang bekerja di Ansan hidup. Apa yang aku lihat dan dengar meskipun sebentar di Ansan adalah botol Soju, beer dimana-mana, banyak orang mabuk, banyak yang berkelahi, banyak perjudian (disini judi legal sebenernya), dan fenomena kota Urban pada umumnya di dunia.


Aku menyebutnya “Korea Undercover”, karena berbeda dengan dimana aku tinggal sekarang, apa yang aku tahu tentang Korea. Di Ansan, aku menemukan hal-hal baru yang menarik.


Malam itu aku bermalam di apartemen milik teman-teman TKI dari Lombok, tempat daerah asal Bagus temanku. Kita makan nasi rawon disana (enaaaaaak…). Paginya aku berpamitan dengan teman-teman lain dan kembali ke Gwangyang menggunakan bus.

Kota Ansan, Korea Selatan


Oh ya, mau share info berwisata di Seoul ketika weekend :

  • Jika ingin ke Seoul dari Bandara Incheon, saat ini transportasi yang murah dan cukup nyaman menggunakan bus. Jalur yang menuju ke berbagai kota di Seoul sangat banyak. Biaya sekitar 9000 Won. Ada juga menggunakn Airport Railroad Express (AREX). Waktu tempuh sekitar 1,5 jam.
  • Di bandara banyak terdapat money exchange, tapi kalau sudah punya Won, lebih baik ditukar di Seoul karena nilai jual dollar ke Won di Seoul lebih tinggi.
  • Banyak sekali Guest House murah belakangan ini, mereka berkompetisi untuk mendapat sebanyak-banyaknya turis. Jadi untuk masalah penginapan tidak perlu khawatir, di sekitar objek wisata biasanya banyak penginapan. Aku kemarin menginap di Seoul Walker sekitar 13.000 Won per malam per orang. Muraaah kan .
  • Tempat belanja favorit turis ada di Myeong-dong, Insa-dong, Dongdaemun, Gangnam, dan COEX (underwater shopping). Ada juga pasar tradisionalnya dengan harga yang lebih miring yaitu di Namdaemun Sijang (Sijang = city hall = pasar).
  • Makanan biasanya porsi besar jadi bisa pesat seporsi buat 2-3 orang. Harga sekitar 15.000 – 20.000 Won


Barangkali ada yang mau ngajak aku keliling Seoul lagi, hehe..



Related Post :


Selasa, 02 Oktober 2012

Chuseok Holiday Part 1

Ga kerasa udah 2 minggu aja di Korea. Weekend kemarin ternyata adalah hari raya terbesar buat orang Korea : Chuseok. Kabar baiknya buatku adalah kita dapet libur 5 hari. Cucoook!!
 
Hari Jumat, sebelum Chuseok Mr. Jae Son Jin dan Soo Won Kim memberi kita surprise, kita dikasih Songpyeon sebelum pulang dan berliburan Chuseok. Songpyeon itu semacam kue yang terbuat dari ketan beras yang dibentuk dengan berbagai bentuk dan warna. Isiannya biasanya manis seperti kacang hijau, kacang merah, coklat, madu. Mirip seperti jajanan pasar seperti yang aku tulis baru-baru ini. Katanya Songpyeon ini cuma bisa dijumpai ketika Chuseok Holiday aja. Wew. Sesuatu banget lah.


Songpyeon
Mr. Jae Son Jin, Mr. Soo Won Kim and Ms. Kim Da Hee

Chuseok mungkin lebih seperti hari raya lebaran bagi orang Indonesia. Chuseok tahun ini jatuh pada tanggal 29 dan 30 Oktober. Chuseok adalah waktu dimana orang-orang Korea berkumpul bersama keluarga mereka, berziarah ke makam leluhur mereka, bersyukur akan panen yang melimpah dan berdoa untuk kesejahteraan di tahun berikutnya. Ketika Chuseok, jalanan sangat macet, orang-orang yang tinggal di kota besar berbondong-bondong menuju kota kelahiran mereka. Tentu saja, jalanan menjadi sangat macet misalnya dari ibukota Seoul menuju ke bawah (ke selatan).

Children wearing Hanbok in Chuseok

Chuseok adalah waktu yang tepat bagi warga asing untuk menikmati Seoul atau Busan karena tentu saja, jutaan orang moving down (south direction) dan Seoul sedikit lebih lengang dari biasanya. Perfect! Aku bersama temanku yang lain sudah memegang tiket bus ke Seoul. First Trip to Seoul begun!

Jungma Bus Terminal, Gwangyang

Jungma Bus Terminal (Gwangyang-Si)

Perjalanan sekitar 4,5 jam dan kita sempat mampir di rest area. Disitu aku bisa ngerasain street food Korea. Aku nyobain udang goreng sama bola daging ayam 2000 Won.

Street Food in Rest Area, South Korea

Sampe di Dong Seoul Terminal, kita pisah rombongan dan kita berdelapan orang menuju Guest House “Seoul Walker” di daerah Hapjeong. Sore menjelang malam kita naik subway menuju Myeong-dong. Pusat belanja paling terkenal di Seoul. Waaah malam minggu di Seoul emang menyenangkan, tapi di Myeong-dong aku gak beli apa-apa karena sepertinya teman-teman yang lain pun juga akan dateng lagi besok ke sini buat mutusin mana yang mau dibeli. Di Myeong-dong, semua barang sangat menarik, dan kalo cukup uang dan kuat buat bawa semua ya terserah sih, hahaha…

Guest House Seoul Walker
Interior Guest House "Seoul Walker"


Guest House Seoul Walker


 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Depan halaman Seoul Walker
 
 Ini foto-foto suasana malam minggu di Myeongdong


Lotte Department Store, Myeongdong
Seberang Gerbang Myeongdong, ada Lotte Dept. Store
 
 
Myeongdong during Chuseok
Myeongdong ketika malam hari
 
Masih banyak yang bisa diceritakan. Lanjutin di part 2 aja biar ga kepanjangan. Cukup untuk sabtu malam ini. Masih ada hari Minggu di Seoul.




Related Post :

Minggu, 16 September 2012

Annyeong Haseyo Korea!

Korea

Kadang aku keheranan pada awalnya bisa dapet kesempatan terbang sampe Korea. Oh ya, sempet beberapa bulan kemarin aku sudah share tentang aku yang resign dari proyek PT. Krakatau Steel, ternyata dunia karirku sepertinya tidak lepas dari industri baja. Sekarang aku bekerja di PT. Krakatau Posco, joint venture company (JVCo) antara PT. Krakatau Steel dan Posco Korea. That’s the reason why I am here.

Perjalanan menuju Korea cukup seru. Jumat siang setelah dispatch ceremony, aku bersama temen-temen yang lain langsung menuju Bandara Soetta. Boarding jam 00:05 dan sempat transit dulu di Hongkong Intl. Airport. Meski cuma sekitar sejam an kita nunggu buat penerbangan selanjutnya, at least aku bisa ngerasain gimana bisa pipis di Hongkong .



Hongkong International Airport Boarding Lounge


Hongkong International Airport Boarding Lounge


Hongkong Intl Airport Boarding Lounge


Whether you love or hate them, airports are captivating places. It seems like waiting is the only thing anyone ever gets done. With nothing to do and nowhere to go before your zone number is called, you either reread last night’s texts or you just sit there like a vegetable and stare.


On the Iron Bird’s Wings, Hongkong Airport

On the Iron Bird’s Wings


Sekitar jam 10 kita sampe di Incheon Intl Airport. Keluar dari gerbang Arrival, aku baca diatas gate itu tertulis : Incheon Airport Named the Best Airport Worldwide for the 7th Year in a Row. Tapi emang keren sih bandaranya. Sayang, ga banyak yang bisa lakuin buat nikmatin bandara terbaik ini. Dari Incheon kita sudah ditunggu sama Mr. Kim Ju Young dari Posco R&D Center dan kami pun bertolak ke Posco R&D Center di Song-do, Incheon dimana teman2 lain yang pake Garuda Indonesia sudah sampe duluan pagi tadi.


Incheon International Airport

Incheon International Airport

Incheon International Airport



Arrival at Incheon Airport

Arrival at Incheon Airport

Gaya dulu

Perjalanan dari Incheon ke Song-do juga keren, pertama kita harus nyebrang jembatan Incheon Bridge. Keluar jembatan, ada monumen aneh yang menyambut kita. Kalo ini mungkin monumen dirgantara, berarti masih mending punya kita ya…


Incheon Statue


Sesampainya di Posco R&D Center, kita disambut sama Miss Jenny Chang dan makan siang di kantin disana. So, this is the first time I eat Korean food, and guess what…I found Kimchi. Ouch! Rasanya….dingin, asem, kecut, tapi agak pedes. Kombinasi rasa yang aneh yang pernah nyampe di lidah. Dan nantinya…pagi-siang-malam, pasti kalo makan mesti dihidangkan kimchi. Setelah makan kita menuju Posco Hall dan dapet materi tentang Korean Culture.

Posco Global Education Center


Posco Global Education Center



Posco Global Education Center

Meja Kamar dengan background Live Music (krik..krik)




 Kamar 615



Hari minggu pagi, kami yang ditempatkan di Gwangyang Steel Works, diantar kesana menggunakan bus. Gwangyang (광양시) adalah sebuah kota di Jeolla Selatan (전라남도) dimana terdapat Steel Works terbesar di dunia. Perjalanan menuju Gwangyang memakan waktu 6 jam. Selama perjalanan, mungkin berbeda dengan di Indonesia, jalanannya itu lengang banget dan jalannya itu luruuuus doang sampe banyak sekali kita ngelewatin channel (terowongan) kalo jalannya dihadang sama bukit atau gunung.

Korea Bus


Foto sama busnya dulu



Korea Channel

Terowongan kaya gini banyak di Korea



Dan setelah sampe, di Songjuk Apathe Gedung 3 (3 송죽아파트) inilah kita tinggal untuk 3 bulan ke depan.

송죽 Apartment


Masih pake seragam


Udah kepanjangan ini kayanya

Aku tiap hari sebenernya diminta untuk bikin semacam logbook yang isinya aktivitas sehari-hari disini. So, semoga aku juga bisa update blog-ku sendiri juga. Kata pepatah, sambil menyelam makan kimchi. Ga nyambung.

See Ya!



반갑습니다!

bangabseubnida! 
Nice to Meet You!

Sabtu, 26 Mei 2012

Jajanan Pasar

Sedikit nostalgia yuk.

 
Tenongan - Jajanan Khas Solo
 Tenongan, Jajanan khas kota Solo (sumber : fb Kota Solo)
 
Meski banyak di temukan penjual aneka jajanan pasar di pasar (masak iya jajanan pasar di butik), tapi yang namanya saya yang tidak begitu suka mengorbit jauh-jauh dari rumah kalau pagi-pagi, mendapatkan kue-kue itu dengan sedikit upaya adalah hal yang menyenangkan. (bilang aja males). Banyak alasan kenapa aku begitu mencintai kota Solo ini, dan salah satunya adalah gampang sekali nyari kue-kue jajanan disini. Mantaaafff!

Pagi-pagi emang enak tu nyamperin bakul tenongan (penjual tenongan). Tenongan adalah wadah makanan berbentuk tenggok agak ceper dengan ukuran yang cukup besar (diameter 50 cm) dan menyerupai tabung yang bisa di susun bertingkat terbuat dari bambu.
Waktu kuliah di Semarang pun gampang kalau lagi ngidam jajanan pasar dan seperti biasa, jam 6 pagi basahin muka dikit biar keliatan habis mandi dan meluncur sambil melamun mau jajan apa saja pagi ini. Mehehehe…Saudara-saudara sebangsa dan se-tanah air, aku memang jaraaaaaaaang sekali sarapan pagi dengan nasi. Kebiasaanku ini timbul ketika sudah lulus SMA dan menunggu untuk ujian masuk perguruan tinggi.

Selama tinggal di Jakarta, di tiap pagi hari selalu ada yang kurang kalau sudah ada pikiran, “Sarapan pagi ini??”. Kost-ku waktu itu tidak dekat pasar jadi perlu niat keras kalau sudah ngidam pengen jajanan pasar stadium sakauw.

Well, tapi Sabtu pagi ini terasa beddaa. Finally I got what I want. This is it…


Sepiring Jajanan Pasar



Aku cuma merogoh uang 5.000 dan bisa mendapatkan kue-kue itu. Pretty Awesome! Dan jadilah Sabtu pagi ini terasa lebih indah dan enak. Nongkrong di depan laptop, blogging, makan kue, dan ngopi. Hauce!


Happy Weekend Mate!





Related Post :


Selalu Menghibur

Minggu, 06 Mei 2012

The Random Stuff

Semuanya berbalik, seakan tak normal, you get me paralyzed. Merasakan sesuatu yang asing namun ingin terus merasakannya. Saat aku bersamamu, mendengar suaramu, aku merasa berani sekaligus takut, aku merasa kuat sekaligus tak berdaya, merasakan perasaan lega namun juga dihinggapi perasaan mencekat, dan merasa sempurna dan tak pantas dilihat pada saat yang bersamaan.

Dan, saat aku mencoba menyadari apa yang membentang diantara kita, aku tak bisa berkata apa-apa lagi. Tapi suatu saat nanti genggam erat tanganku dan buat dunia cemburu. Seakan tak ada yang merasakan hal yang sama. Anggap saja aku itu kita. Karena pasti dia merasakan hal yang sama, bukan?! Tentu saja, kami satu hati.

Please answer, the faster you attempt to heal from something painful, the more frequently it tends to haunt you? Everything seemed to happen in slow-motion, yet it all happened so fast, I barely had time to think. A hundred trains of thought raced through my heart.

Saat ini aku hanya ingin menangkap apa yang pernah aku rasakan waktu itu. Aku berdiri dan bertahan di tempat itu, segala hal menjadi tak pasti, tak nyaman, ini berat, ini perjuangan, ini pengorbanan, ini kisah, ini kenangan, ini buruk. Komunikasi yang terjadi tak lebih dari tatapan mata dan bahasa tubuh…and I’d be a total liar if I said I wanted to let go. But I knew I had to. I am you and you are me, of course we are one heart.

Night Empty Street


Kamu bilang, kenapa mencari kekurangan dari hal yang telah kita syukuri dimana kita bisa bersama. Aku sedang berusaha menjernihkan pikiran. Ini seperti membuang pahit sisa yang manis. Dan aku duduk dan berpikir, tapi aku tak mampu berpikir tentang sesuatu seperti ini sehingga aku bisa saja mengabaikannya. And it actually works, I feel better already. Life is way too short to worry about the past, and I for one, don’t have time for anxiety.
"We are the perfect couple, we’re just not in the perfect situation"

-Joey Rivett-





Related Post :

Minggu, 08 April 2012

Someday

Someday…

You'll see

Someday…

I'll stretch my wings higher than you could ever reach

Someday…

I'll look upon the faces of angels

I'll soar above a sea of endless clouds

Someday…

I'll fly closer to the sun than any mortal dared to dream

I'll kiss the moon as she rises into the sky

I'll play with the stars til they fade in the morning

Someday…

the eagles will look upon me with envy as I grace the winds with warm sunlight on my back

Someday…

The rain will wash away my tears before they ever leave my face

Someday…

You'll see

Someday…

I'll be great in your eyes

And someday…

I promise you

Someday…

I'll be free.

Picture Poem

I astronomically excited about this kind of thing.

Coffee cupCoffee cupCoffee cup

Related Post :

Fishing Star

Daydream Collide

Jumat, 16 Maret 2012

Farewell Email

Everything happens for a reason.
Tidak ada yang terjadi tanpa sepengetahuan-Nya, sebagaimana semua hanya mungkin terjadi atas izin-Nya. Saya membaca beberapa farewell email dari karyawan disini dan sekarang saya tidak pernah berpikir bahwa akhirnya hari ini saya menulisnya sendiri. Hari ini, Jumat, 16 Maret 2012 adalah hari terakhir saya disini sebagai Engineering Project Leader (EPL) PT. Grand Kartech.
Ini bukan keputusan yang mudah bagi saya untuk memutuskan pergi, tapi bagaimanapun juga saya memilih untuk memulai lagi dari awal sebagai seorang engineer. 7 bulan rasanya terlalu singkat mengingat luasnya ilmu yang hadir setiap harinya. Teman-teman semua disini yang memberikan dukungan, dorongan dan bimbingan sehingga mampu berperan dan berkontribusi pada project besar telah menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Pada kesempatan ini saya ingin mengungkapkan apresiasi dan terima kasih kepada :
  • Pak Robet dan Pak Wijayakusuma, yang selalu men-support saya dan menjadi atasan yang keren J.
  • Rekan-rekan EPL Pak Devi, Pak Indra, Pak Hermon, Pak Made, Pak Pihrin, Sulis, Rakhmat dan Mbak Niken teman seperjuangan yang selalu rame.
  • Designer-designer GK Pak Teguh, Mbak Ria, Mbak Norita, Mbak Okta, dan tak lupa kakak senior Mbak Mas Dito yang memberi warna tersendiri di E&P office dan Doc. Control Mbak Evi, Pak Tata dan Pak Jufri.
  • Rekan-rekan PPC dan Production, Pak Basuki, Pak Eko, Pak Sidik, Bu Kiki, Pak Erri, Pak Teguh, Pak Ali, Pak Aryana, Pak Santoso, Pak Agus Maulana (yang baru diangkat, ex. KS), Pak Maulana Fatah di PJS.
  • Komandan-komandan Krakatau Steel Project yang hampir selesai mewujudkan Absorber barunya Krakatau Steel:
  • Pak Ruby (lobbyist ulung, site manager), Pak Ate (project coordinator) , Pak Dodot (EPL merangkap EPS), Pak Edi (EPM = Eng.Project Material), dan Pak Joko (super mandor).
  • Pak Muhajir (QC Inspektor kocak), Pak Habiel (QC Engineer) dan Pak Erul (QC Inspektor baru).
  • Bapak-bapak karyawan GK, Pak Erwin, Pak Aang, Pak Sukijo, Pak Nono, dan Doctorboiler team diantaranya Pak Ismail, Pak Eko, Pak Basuki, Pak Tambur, Mbah Wignyo.
  • Dan semua karyawan yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah berjuang keras untuk project. It has been a great pleasure working with you all J.
  • Bu Tety dan Bu Lia di HRD yang telah menjerumuskan saya di keluarga baru ini. Pak Suaeb, terima kasih telah memberikan training yang bermanfaat ketika di dunia kerja. 
  • Pak Irman dan Pak Ranna di IT, atas support dan pelatihannya.
  • Dan seluruh pegawai PT. Grand Kartech baik staff maupun karyawan yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
Engineering Project Leader Grand Kartech

Engineering Project Leader Grand Kartech


Melalui email ini saya juga memohon maaf apabila selama saya bekerja disini banyak tutur kata dan sikap yang kurang berkenan di hati rekan-rekan semuanya. Pada akhirnya, saya mengharap tali silaturahmi yang sudah terjalin meski singkat ini masih tetap terjaga. Please keep in touch with me via phone, email, Facebook J even we are settled in each other. I hope we can meet again in another opportunity.
Thank you for everything. I hope I can contributed as much as you did in this company growth. Have A Great Success in each days.

Sincerely Regards,

Prayudi Eko



Sabtu, 18 Februari 2012

Zero Reformer Process PT. Krakatau Steel


Where was I for 6 months old??

Kalau boleh aku cerita sedikit, di bulan Oktober aku akhirnya diwisuda. Kurang lebih 3 tahun 11 bulan aku mengenyam pendidikan Teknik Kimia UNDIP. Saat itu aku sudah bekerja untuk PT. Grand Kartech di Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta dan aku mengajukan cuti untuk menghadiri upacara sakral ini yang terjadi sekali seumur hidup itu.

Grand Kartech (GK) adalah perusahaan engineering and contracting (kontraktor) spesialis fabrikasi Boilers, Heat Exchangers dan Pressure Vessels standar internasional (ASME, API, Lloyds, dll). Aku langsung diterjunkan ke project terbesar dari perusahaan yakni Project Zero Reformer Process 5.800 ton/day di lokasi New Direct Reduction Plant Krakatau Steel. Kita membuat CO2 Absorbtion System berdasar spesifikasi dan standard code yang sudah ditentukan.















Dan gambar berikut adalah bentuk nyata dari gambar 3D diatas dan alasan mengapa aku menghilang selama 6 bulan lebih.











I learned many things and I am very grateful to be part of this project.
See You.


Related Post :

Senin, 19 September 2011

Fishing Star

Here I sit upon the Moon,
Whistling my merry tune
Which gets lost, quick, into the air
As I sway my fishing rod with care.

fishing_by_cityofman-d3fn001
I hook a star, shining bright:
I steal a sliver of the night.
But I can?t keep it, woe is me!
The night is young and the stars are free,

Gone_Star_Fishing_by_spectart28
So I fish again, without relent,
Not mourning a single moment spent
Here on my Moon, such a pretty old thing
As I rob starlight with my string.

Fishing_a_star_by_trenchmaker

Everyone knows you can't fish for stars.. You can’t go to catch them. I just wondered and tried to collect them all.
fishing_for_a_star_by_grayfangs-d38w0ke
B_I_W__Star_Fishing_by_SuperSpook
fishing_at_dawn_by_adyti-d30le6s
Star_Fishing_by_CrazyCorrupt
Star_Gazing_by_dpakoh

Related Post :
Daydream Collide
Everytime I Turn Her On



Sabtu, 17 September 2011

In Memoriam with Mbah Tukiyat

Kejadiannya terjadi begitu cepat. Kabar estafet itu pun sampai juga ke Jakarta. Jumat siang ketika masih di kantor, dapet telepon dari Rita, adikku bahwa Mbah Tukiyat baru saja meninggal dunia. Gleg…aku langsung terdiam, masih ga percaya. Pada akhirnya aku harus mengikhlaskan beliau menghadap sang Khalik.

Ini masih bulan Syawal, hari pertama bulan itu aku masih bersama beliau dan  sempat sungkem saling bermaaf-maafan dan mendoakan buat kesehatan beliau. Setelah itu kemudian bersama keluarga besar merayakan Hari Raya Idhul Fitri.

Mulanya aku mendapat berita bahwa beliau sempat jatuh dan tulang pada bagian kakiya harus ditangani di RS Ortopedi di Solo. Berangkatlah mbah ditemani keluarga ke Solo dan menginap di rumahku. Aku di Jakarta. Selang seminggu Mbah sudah meninggal dunia.

Sekarang aku hanya tinggal di kost saja, berdoa dan selalu mengupdate kabar Mbah yang rencananya akan disemayamkan hari ini Sabtu, 17 September 2011 pukul 11:00.

 

image

SESUNGGUHNYA KAMI KEPUNYAAN ALLAH DAN KAMI KEMBALI PULA KEPADA ALLAH DAN KAMI PASTI KEMBALI KEPADA TUHAN KAMI. YA ALLAH! CATATLAH MAYAT INI PADA SISI ENGKAU DALAM GOLONGAN ORANG-ORANG YANG BAIK, DAN JADIKANLAH CATATANNYA DALAM GOLONGAN YANG TERPUJI.

Melalui tulisan ini, aku ikut mendoakanmu selalu Mbah. Selamat jalan Mbah Tukiyat, aku berharap tulisan ini seakan ikut bersama keluarga lain yang mengantar hingga ke pemakaman.

 

Related Post :

Pengakuan Aku Ikan Sapu-Sapu yang Nyasar

Flight From Past To Present



Happy Couple

Daisypath - Personal pictureDaisypath Anniversary tickers