Semuanya berbalik, seakan tak normal, you get me paralyzed. Merasakan sesuatu yang asing namun ingin terus merasakannya. Saat aku bersamamu, mendengar suaramu, aku merasa berani sekaligus takut, aku merasa kuat sekaligus tak berdaya, merasakan perasaan lega namun juga dihinggapi perasaan mencekat, dan merasa sempurna dan tak pantas dilihat pada saat yang bersamaan.
Dan, saat aku mencoba menyadari apa yang membentang diantara kita, aku tak bisa berkata apa-apa lagi. Tapi suatu saat nanti genggam erat tanganku dan buat dunia cemburu. Seakan tak ada yang merasakan hal yang sama. Anggap saja aku itu kita. Karena pasti dia merasakan hal yang sama, bukan?! Tentu saja, kami satu hati.
Please answer, the faster you attempt to heal from something painful, the more frequently it tends to haunt you? Everything seemed to happen in slow-motion, yet it all happened so fast, I barely had time to think. A hundred trains of thought raced through my heart.
Saat ini aku hanya ingin menangkap apa yang pernah aku rasakan waktu itu. Aku berdiri dan bertahan di tempat itu, segala hal menjadi tak pasti, tak nyaman, ini berat, ini perjuangan, ini pengorbanan, ini kisah, ini kenangan, ini buruk. Komunikasi yang terjadi tak lebih dari tatapan mata dan bahasa tubuh…and I’d be a total liar if I said I wanted to let go. But I knew I had to. I am you and you are me, of course we are one heart.
Kamu bilang, kenapa mencari kekurangan dari hal yang telah kita syukuri dimana kita bisa bersama. Aku sedang berusaha menjernihkan pikiran. Ini seperti membuang pahit sisa yang manis. Dan aku duduk dan berpikir, tapi aku tak mampu berpikir tentang sesuatu seperti ini sehingga aku bisa saja mengabaikannya. And it actually works, I feel better already. Life is way too short to worry about the past, and I for one, don’t have time for anxiety.
Related Post :
Dan, saat aku mencoba menyadari apa yang membentang diantara kita, aku tak bisa berkata apa-apa lagi. Tapi suatu saat nanti genggam erat tanganku dan buat dunia cemburu. Seakan tak ada yang merasakan hal yang sama. Anggap saja aku itu kita. Karena pasti dia merasakan hal yang sama, bukan?! Tentu saja, kami satu hati.
Please answer, the faster you attempt to heal from something painful, the more frequently it tends to haunt you? Everything seemed to happen in slow-motion, yet it all happened so fast, I barely had time to think. A hundred trains of thought raced through my heart.
Saat ini aku hanya ingin menangkap apa yang pernah aku rasakan waktu itu. Aku berdiri dan bertahan di tempat itu, segala hal menjadi tak pasti, tak nyaman, ini berat, ini perjuangan, ini pengorbanan, ini kisah, ini kenangan, ini buruk. Komunikasi yang terjadi tak lebih dari tatapan mata dan bahasa tubuh…and I’d be a total liar if I said I wanted to let go. But I knew I had to. I am you and you are me, of course we are one heart.
Kamu bilang, kenapa mencari kekurangan dari hal yang telah kita syukuri dimana kita bisa bersama. Aku sedang berusaha menjernihkan pikiran. Ini seperti membuang pahit sisa yang manis. Dan aku duduk dan berpikir, tapi aku tak mampu berpikir tentang sesuatu seperti ini sehingga aku bisa saja mengabaikannya. And it actually works, I feel better already. Life is way too short to worry about the past, and I for one, don’t have time for anxiety.
"We are the perfect couple, we’re just not in the perfect situation"
-Joey Rivett-
Related Post :
0 comments:
Posting Komentar
Tolong, biarkan aku mencarimu...