Pages

Selasa, 24 November 2009

Butuh Lompatan yang Panjang

Harus kuakui minggu-minggu ini aku dibuat tidak berdaya dengan seabreg kegiatan-kegiatan kampus. Tugas inilah kerjaan itulah, panitia inilah ngurusin itulah, meskipun capek sebenarnya banyak hal positif yang bisa aku dapatkan : bertemu dengan orang-orang hebat, pintar, dan beruntung.


Satu contoh ketika acara Lomba Penelitian Teknik Kimia (LPMTK) sabtu kemarin, menghadirkan lima finalis mahasiswa dengan proposal terbaik, 2 dari UNDIP, 2 dari IPB, dan 1 dari ITB. Betapa mereka begitu cemerlang mempresentasikan materi dan menjawab pertanyaan dari juri yang terdiri daroi profesor, reviewer, dan entrepeneur. Sedangkan aku disini hanya melihat dari jauh dan memilukan ketika sadar aku yang membuat mereka bisa lancar unjuk kebolehan di atas panggung yang semalaman kami set sedemikian menarik. Damn It, tahun depan giliranku! Kalian ke sumur belakang saja.


Ketika melihat teman-teman dekatku yang sukses mendapatkan prestasi di kampusnya, rasanya aku ingin sekali bergabung dengan kasta mereka. Cuma aku sampai sekarang belum menemukan caranya


Teman sekontrakanku, Ari awal desember ini akan ke Jakarta atas beasiswa daihatsu. Langit, Tri wahyudi, dan Mas Suryandaru akan beberapa hari di Malaysia. Jafar yang tak lagi menengadahkan tangan lagi ke orangtua karena mendapat beswan djarum. Mas Gery yang kemarin itu menang LPMTK mendapat tujuh juta rupiah dan masih banyak lagi. Sedangkan aku, hadiah paling besar yang pernah kumenangkan saat kuliah adalah dua tiket nonton bioskop Otomatis Romantis sekaligus meet and great bareng pemain filmnya Tora Sudiro, Marsha Timothy, dan Tukul.


Ngenes.


Bahwa sebenarnya aku berada di sekitar orang-orang pintar dan jenius. Aku notice terhadap mereka dan sekelilingnya ketika sehari-hari mereka di kampus, mencoba mencuri resep rahasia keberhasilan mereka. Dan akhirnya aku gunakan untuk membesarkan diriku dan begitu bangganya ketika hal ini bisa kubagi kepada yang lain. Hohoho....


Tapi seperti lomba lari mereka sudah lari sedangkan aku mungkin masih ngerasa jalinan tali sepatu yang diikat ibu di rumah masih kurang bagus dan kencang. Butuh langkah jauh ke depan atau butuh seekor saja serigala rabies lapar yang mengincarmu yang bisa membantumu melejit.









Mereka adalah standar kualitas yang harus kumenangkan.
Mereka adalah tembok yang harus bisa aku lompati.
Dan sampai sekarang, aku masih berusaha kesana...
You are what you think you are...
Kamu akan mendapatkan apa yang mungkin bagi kamu...

1 comments:

ngupingers mengatakan...

senasib

Posting Komentar

Tolong, biarkan aku mencarimu...

Happy Couple

Daisypath - Personal pictureDaisypath Anniversary tickers