Lanjut ceritanya…
Di Korea Selatan, Bagus temanku membuat janji untuk bertemu dengan teman sekolahnya dulu di Myeong-dong malam itu. Kini mereka tinggal di Ansan, outer Seoul dan bisa dijangkau dengan subway Seoul Metro. Setelah bertemu, kami memutuskan untuk makan malam bareng. Di Myeong-dong aku mencoba masakan Samgyetang yaitu semacam sup yang isinya satu ayam muda utuh dengan nasi di rongga ayamnya itu dan diberi ramuan ginseng. Harga Samgyetang di Myeong-dong seharga 14.000 Won. Setelah kenyang makan, teman-teman dari Ansan pamitan dengan kita dan berjanji buat ketemu di Myeong-dong lagi untuk mengantar kita nanti berkeliling Ansan.
Samgyetang, sup ayam ginseng
Jadi malam itu aku melihat-lihat barang-barang yang dijual di Myeong-dong. Istilahnya observasi sebelum akhirnya jadi dibeli pas kembali besok. Niatnya biar ngirit gitu. Dan salah satu tempat yang bakal aku kunjungi lagi besok adalah Etude House. Niatnya pengen beliin oleh-oleh kosmetik Korea buat pacar. Katanya sih, harga BB Cream (jangan tanya darimana aku tahu BB Cream itu darimana) disini lebih murah dibanding harga di Indonesia, bisa sampe separuhnya. Padahal ya, aku juga ga tahu kalo Etude House juga ada di Indonesia .
Jadi malam itu aku melihat-lihat barang-barang yang dijual di Myeong-dong. Istilahnya observasi sebelum akhirnya jadi dibeli pas kembali besok. Niatnya biar ngirit gitu. Dan salah satu tempat yang bakal aku kunjungi lagi besok adalah Etude House. Niatnya pengen beliin oleh-oleh kosmetik Korea buat pacar. Katanya sih, harga BB Cream (jangan tanya darimana aku tahu BB Cream itu darimana) disini lebih murah dibanding harga di Indonesia, bisa sampe separuhnya. Padahal ya, aku juga ga tahu kalo Etude House juga ada di Indonesia .
Etude House, so pinkyyy….
Oke observasi selesai jam 10an dan kita pulang naik Subway Seoul Metro.
Akhirnya kita kembali ke Guest House Seoul Walker di Hapjeong. Dari pemilik penginapan dia bilang tahun-tahun besok mungkin dia akan menutup penginapan disini karena meski penginapannya berlokasi di Seoul City tapi ternyata turis lebih memilih penginapan, motel yang dekat dengan objek wisata di Seoul, banyak sebenernya penginapan murah buat backpacker mania yang pengen menikmati Seoul. Dengan budget mulai 15.000 Won per orang kamu bisa dapet penginapan di pusat kota Seoul.
Oke observasi selesai jam 10an dan kita pulang naik Subway Seoul Metro.
Akhirnya kita kembali ke Guest House Seoul Walker di Hapjeong. Dari pemilik penginapan dia bilang tahun-tahun besok mungkin dia akan menutup penginapan disini karena meski penginapannya berlokasi di Seoul City tapi ternyata turis lebih memilih penginapan, motel yang dekat dengan objek wisata di Seoul, banyak sebenernya penginapan murah buat backpacker mania yang pengen menikmati Seoul. Dengan budget mulai 15.000 Won per orang kamu bisa dapet penginapan di pusat kota Seoul.
Hari minggu pagi…
Kita berangkat naik subway lagi dari Hapjeong ke Euljiro-(il)-ga dimana subway terdekat dari Myeongdong. Seperti yang aku bilang, aku langsung menuju Etude House buat beliin pacar BB Cream dan dan cat kuku. Total buat kosmetik di Etude House 60 ribuan Won (atau sekitar setengah juta rupiah lebih), lumayan fantastis buatku untuk ukuran beliin kosmetik buat cewek.
Di Myeong-dong cukup banyak belanjaannya. Dari mulai souvenir buat teman2, makanan, baju, kosmetik. Dan aku sampe menukarkan lembar terakhir 100 dollar ku untuk ditukar ke Won. Aih, di Seoul…kalap!!.
Rompi jaket baru
Setelah belanja, sorenya kita ke Ansan masih menggunakan Seoul Metro. Ansan terletak di luar kota Seoul tapi masih bisa dijangkau dengan subway. Ansan adalah kota urban dimana jumlah foreigner lebih banyak dari orang Koreanya sendiri. Pertama kali sampe Ansan pemandangan langsung berubah. Keluar subway aku mendengar banyak obrolan-obrolan bahasa Indonesia, bahasa jawa, sunda, nusa tenggara atau daerah lainnya di tanah air. Dari kota Seoul yang sophisticated berubah menjadi kota urban yang penuh dengan orang asing, agak kumuh, dan tidak seteratur di Gwangyang atau Seoul.
Sudut Kota Ansan
Kangen Indonesia? Aaaaa…paling ga disini kamu banyak menjumpai toko makanan, warung makan, restoran, dan konter hp. Aku sempat mencari hp samsung atau iphone murah di Ansan dan harga yang ditawarkan cukup menggiurkan dan yang jual orang Jawa .
Setelah belanja, sorenya kita ke Ansan masih menggunakan Seoul Metro. Ansan terletak di luar kota Seoul tapi masih bisa dijangkau dengan subway. Ansan adalah kota urban dimana jumlah foreigner lebih banyak dari orang Koreanya sendiri. Pertama kali sampe Ansan pemandangan langsung berubah. Keluar subway aku mendengar banyak obrolan-obrolan bahasa Indonesia, bahasa jawa, sunda, nusa tenggara atau daerah lainnya di tanah air. Dari kota Seoul yang sophisticated berubah menjadi kota urban yang penuh dengan orang asing, agak kumuh, dan tidak seteratur di Gwangyang atau Seoul.
Sudut Kota Ansan
Kangen Indonesia? Aaaaa…paling ga disini kamu banyak menjumpai toko makanan, warung makan, restoran, dan konter hp. Aku sempat mencari hp samsung atau iphone murah di Ansan dan harga yang ditawarkan cukup menggiurkan dan yang jual orang Jawa .
Buat aku, Ansan adalah kota yang menawarkan perspektif berbeda dari Korea Selatan. Yang biasanya Korea Selatan itu begitu modern, teratur, bersih, rapi, di Ansan…berbeda. Aku sempat diceritakan bagaimana teman-teman yang bekerja di Ansan hidup. Apa yang aku lihat dan dengar meskipun sebentar di Ansan adalah botol Soju, beer dimana-mana, banyak orang mabuk, banyak yang berkelahi, banyak perjudian (disini judi legal sebenernya), dan fenomena kota Urban pada umumnya di dunia.
Aku menyebutnya “Korea Undercover”, karena berbeda dengan dimana aku tinggal sekarang, apa yang aku tahu tentang Korea. Di Ansan, aku menemukan hal-hal baru yang menarik.
Malam itu aku bermalam di apartemen milik teman-teman TKI dari Lombok, tempat daerah asal Bagus temanku. Kita makan nasi rawon disana (enaaaaaak…). Paginya aku berpamitan dengan teman-teman lain dan kembali ke Gwangyang menggunakan bus.
Aku menyebutnya “Korea Undercover”, karena berbeda dengan dimana aku tinggal sekarang, apa yang aku tahu tentang Korea. Di Ansan, aku menemukan hal-hal baru yang menarik.
Malam itu aku bermalam di apartemen milik teman-teman TKI dari Lombok, tempat daerah asal Bagus temanku. Kita makan nasi rawon disana (enaaaaaak…). Paginya aku berpamitan dengan teman-teman lain dan kembali ke Gwangyang menggunakan bus.
Oh ya, mau share info berwisata di Seoul ketika weekend :
- Jika ingin ke Seoul dari Bandara Incheon, saat ini transportasi yang murah dan cukup nyaman menggunakan bus. Jalur yang menuju ke berbagai kota di Seoul sangat banyak. Biaya sekitar 9000 Won. Ada juga menggunakn Airport Railroad Express (AREX). Waktu tempuh sekitar 1,5 jam.
- Di bandara banyak terdapat money exchange, tapi kalau sudah punya Won, lebih baik ditukar di Seoul karena nilai jual dollar ke Won di Seoul lebih tinggi.
- Banyak sekali Guest House murah belakangan ini, mereka berkompetisi untuk mendapat sebanyak-banyaknya turis. Jadi untuk masalah penginapan tidak perlu khawatir, di sekitar objek wisata biasanya banyak penginapan. Aku kemarin menginap di Seoul Walker sekitar 13.000 Won per malam per orang. Muraaah kan .
- Tempat belanja favorit turis ada di Myeong-dong, Insa-dong, Dongdaemun, Gangnam, dan COEX (underwater shopping). Ada juga pasar tradisionalnya dengan harga yang lebih miring yaitu di Namdaemun Sijang (Sijang = city hall = pasar).
- Makanan biasanya porsi besar jadi bisa pesat seporsi buat 2-3 orang. Harga sekitar 15.000 – 20.000 Won
Barangkali ada yang mau ngajak aku keliling Seoul lagi, hehe..
Related Post :
0 comments:
Posting Komentar
Tolong, biarkan aku mencarimu...