Menurutku, Hal paling males dalam hidup adalah ketika harus kehilangan kunci. Mau kunci motor, kunci kamar, kunci pagar *kunci kulkas kalo sedang lapar barangkali?!* semuanya menjadi menyebalkan ketika aku bener-bener lupa terakhir kali dimana itu kunci adalah gak keren. Serasa hidup ini berubah menjadi kelabu karena being stuck mondar-mandir ngelacak kemungkinan kunci itu tertinggal atau terjatuh.
Peristiwa ini terjadi setelah aku selesai piket jaga laboratorium dan berniat pengen pulang. Sore itu di kampus hujan dan aku nekat hujan-hujanan lari menghampiri motor kesayanganku. Sampai di motor baru kusadari aku tidak mendapati kunci motorku di kantong celana belakang dimana biasa aku letakkan kunci itu. Akhirnya aku balik ke lab mungkin tertinggal disana dan hasilnya nihil. Posisi sekarang aku sedikit panik tapi aku mencoba stay cool. Aku cari di kantin, mungkin saja waktu makan siang tadi. Ternyata gak ada yang nemu. Kemudian nanya ke Pak Kari penjaga kampus juga gak nemu. Aku cari di kelas juga gak ada. Gak kerasa sudah jam setengah enam, kampus mulai gelap, hujan masih turun. Dalam keadaan sedikit kuyup dan kelelahan mencari itu aku menjadi semakin paniiiikkk!!!
Things turns worst ketika kunci motor itu jadi satu sama kunci kamar. Lengkap berarti sudah gak bisa pulang, kalo pulang pun gak bisa masuk kamar…AArrrrrgghhhh!! Untung masih ada Willy yang juga jaga lab hari itu praktikan, aku minta tolong dia untuk nyari tukang kunci yang bisa bantuin bikinin kunci yang ilang itu. Unfortunately, semua tukang kunci sudah tutup. Aku pergi ke bengkel motor ternyata pada gak bisa benerin. Kepanikanku sekarang berubah semakin histeris. Dihadapanku sekarang tersedia 2 pilihan :
1. Pulang ke kost karena sudah capek dan meninggalkan motor yang terparkir bebas tanpa ada yang ngawasin. Resikonya cuman sangat boleh jadi hilang kalau-kalau ada maling yang kurang beruntung dan gak ada kerjaan lain selain maling *ada gitu maling yang jadi dosen?!* nyasar ke kampus dan mengambil motor tak bertuan itu.
2. Gak pulang dan menginap di kampus sambil ngawasin motor dengan resiko sakit flu yang sedang aku derita makin parah ditambah masuk angin.
Akhirnya aku mengadaptasi kedua pilihan itu dengan menghubungi Pak Kari untuk minta ijin motorku bisa dimasukkan ke dalam gudang bahan kimia di kampus. Setelah selesai memindah motor aku akhirnya bisa sedikit tenang pulang ke kost.
Di kost, tugas nyusun makalah dan presentasi belum juga selesai. Aku harus ngebut nyelesain makalah pada malam itu juga di ruang tengah. Namun, karena aku sudah kelelahan malam itu, aku pun mau mengistirahatkan badan dulu sebelum ngelanjutin nyelesein makalahnya. Kost disini bagian balkon dan ruang tengah tidak ada pintunya, jadi angin dingin malam mengalir dengan bebasnya masuk ke ruang tengah. Aku tidur di ruang tengah sementara angin dengan dinginnya masuk ke ruang tengah. Awalnya aku menggigil dan hidung mulai meler, aku takut ini penyakit makin bikin keadaan makin parah *kog jadi serem gini ya ceritanya…* Tapi karena saking kelelahannya, aku pun pulas tertidur sampai adzan subuh membangunkanku.
Pagi itu jadi hectic karena makalah masih belum selesai maski sudah dikerjakan secara kelompok. Meski badan sedikit menghangat, tapi mau gak mau makalah dan powerpoint sudah harus selesai. Soal nanti pas maju presentasi gak tahu apa yang dipresentasikan itu urusan nanti, yang penting kelar. Emergency soalnya. Akhirnya makalah selesai tapi powerpoint belum kelar dan kita harus maju. Aku, Cahyo, dan Agung karena kita sudah terbiasa berorganisasi dan bericara di depan orang, kita presentasi seperti orang kalap entah temen-temen ngerti apa gak tentang apa yang kita utarakan. Kita ngomong dengan tempo cepat seolah-olah kita seperti sudah expert, padahal pengetahuannya cethek abis.
Hari ini batas terakhir pengumpulan PKM. Untungnya urusan proposal sudah minta tolong Yudha buat ngurus semua. Tapi ternyata semua belum berjalan seperti yang diharapkan, format cover PKM-ku masih salah. Artinya aku harus benerin cover dan menjilid kembali proposalnya. Huuuuuuuuaaaaakhh…kerja 2X itu sangat melelahkan. Belum lagi sudah mepet sholat Jum’at. Aku bergegas pergi ke tukang fotokopi menggunakan motor yang udah dibikinin kuncinya pagi harinya. Tapi motor…motorku…ban depannya bocor! Kyaaaaa!!
Bodo amat dah, meski masih sedikit ada angin di bannya, aku paksakan buat berangkat jilid PKM sambil nambal motor sekalian sholat Jum’at. Peribahasanya sekali dayung 2-3 pekerjaan terlampaui dan akhirnya…Alliswell…Alliswell..semuanya berjalan semestinya dan sepulangnya dari kampus, aku manggil tukang kunci yang tadi benerin kunci motorku. Selesai, aku ambruk di kasur busa di kamar dan ngulet-ngulet dengan senyum dengan najongnya… :). Muuaahahahaa…Room Sweet Room!
Rasanya lega banget sudah melewati semuanya hari ini.
Alhamdulillah… ^,^