Hello...maap...maap lama gak nongol lagi. Baru akur sama penyakit flu yang aku derita beberapa hari ini. Bisa dibilang cukup parah, berawal dari bersin-bersin, mulai dari bersin ngeluarin bakso, ballpoint, textbook, dan pernah bersin yang keluar kulkas *catet, ini fitnah!* Lanjut sakitnya mulai nyerang tenggorokan, terus batuk, dan pilek diikuti demam.
Aku orangnya sedikit respek yang namanya obat, aku lebih percaya kalau antibodi dan kekebalan tubuhku lebih hebat daripada virus-virus ini. Tapiiii...sehari dua hari kog nampaknya bukannya baikan malah makin dibuat parah. Orangtua sudah pada ngeyel untuk segera ke dokter, tapi yang namanya mahasiswa kadang idealismenya teguh bagaikan karang di samudra *halah!*, aku tetap pada prinsipku. No Sick No Game. *terus hubungannya sakit ma idealisme?? eehhmm...buat PR di rumah!* Intinya aku gak akan nyentuh obat apalagi resep dokter.
Dua hari kemudian...
Makin demam, panas tinggi sampai-sampai bisa bikin telor mata sapi di jidat *lebayatun*.
Batuk sampai suaranya bisa bikin burung tetangga kabur *lebayyun*
Hidung makin meler dan "umbel"nya menjuntai penuh nista *lebayyinah*
Aku nyerah...
Akhirnya beli juga deh tuh sirup obat batuk di warung deket rumah. Daaaan, alhamdulillah...udah agak mendingan. Ternyata menjadi mahasiswa idealis itu gampang-gampang susah. Huhuhuhhuhh...
Sekarang aku lagi rehat bentar pulang ke Solo setelah ujian dan menunggu untuk nilai keluar *please do'ain aku jadi orang yang beruntung dari semua temen-temenku*. Mulai musim libur panjang seperti ini adalah waktu yang tepat buatku sedikit mencerahkan kulit. Karena lenganku sepertinya lebih item daripada biasanya, dan gak tahu kenapa. Aku jadi inget dulu waktu jaman SMA, ketika masih jadi junior di paskibra sekolah, senior dengan biadabnya suka memanggang kita di pagi, siang, sore, di lapangan sekolah. Tahu-tahu item aja nih kulit, dan naas-nya sepertinya gak balik lagi. Pernah dulu sampai dijuluki Danker, ada dari kalian yang tahu?? *habis ini kalian mungkin akan tahu, mungkin*
Hmm...dari sinilah aku mau bercerita tentang sebutan-sebutan apa saja yang pernah nampol dari seorang Yudie.
-= Jaman SD =-
Aku pernah dijuluki "kancil", karena aku terkenal gesit ketika banyak temen-temenku yang jadi preman kecil dan tengil itu mau berniat malak, nyiksa, dan kadang ngajak berantem. Julukanku itu cukup terkenal di kalangan preman-preman kecil dan tengil di sekolah. Bukannya pengecut, tapi ngapain juga punya urusan dengan mereka, gak ada untungnya. Itu juga yang membuat kenapa mereka males punya urusan denganku.
-= Jaman SMP =-
Waktu aku SMP, aku termasuk laki-laki dengan tinggi di atas rata-rata dari semua temen-temen sekelasku. Makanya sahabat-sahabatku kadang memberi julukan "jerapah" atau kalau gak ya "genter" (baca=batang pohon bambu) karena dulu aku berbadan tinggi kurus, simbah putri atau kakung kadang nyebut cucunya ini dengan julukan "tiger" akronim dari tinggi gering (baca=tinggi kurus).
-= Jaman SMA =-
Ada yang masih ingat tahun 2003-2004 ada sinetron yang berjudul "Dan", pemeran utamanya sampai sekarang aku lupa. Kisahnya seorang pemuda yang bernama Dan mempunyai kekuatan bisa membuat dirinya menghilang jika memakai cincin sakti. Jadilah dia tampil sebagai seorang superhero bernama Danker.
Anak-anak paskibra terutama cowok pasti imej yang keluar adalah cowok-cowok yang tinggi, gedhe, item, mirip satpam kampus. Temen-temen sekolahku kadang memberi julukan Danker, filosofinya adalah karena item, gedhe, kalau malam nih orang gak bakal kelihatan. Ketika ketemu sama temen-temen di sekolah, ada yang nyeletuk ke aku,
"Waaah, ada baju terbang!" rasanya pengen aku acak-acak mukanya, biar kusut *lha apa emang pakaian?!!*
Yep, julukan-julukan itu mungkin yang masih aku ingat, yang lain?? tahu deh...temen-temenku sendiri yang tahu. Lha wong mereka yang ngasi julukan, bukan aku dan kita juga punya nama julukan masing-masing. Impas lah. Kalian juga dari kecil sampai sekarang punya julukan dari temen-temen kalian.
Nah, mates! how many nickname do you have??
Aku orangnya sedikit respek yang namanya obat, aku lebih percaya kalau antibodi dan kekebalan tubuhku lebih hebat daripada virus-virus ini. Tapiiii...sehari dua hari kog nampaknya bukannya baikan malah makin dibuat parah. Orangtua sudah pada ngeyel untuk segera ke dokter, tapi yang namanya mahasiswa kadang idealismenya teguh bagaikan karang di samudra *halah!*, aku tetap pada prinsipku. No Sick No Game. *terus hubungannya sakit ma idealisme?? eehhmm...buat PR di rumah!* Intinya aku gak akan nyentuh obat apalagi resep dokter.
Dua hari kemudian...
Makin demam, panas tinggi sampai-sampai bisa bikin telor mata sapi di jidat *lebayatun*.
Batuk sampai suaranya bisa bikin burung tetangga kabur *lebayyun*
Hidung makin meler dan "umbel"nya menjuntai penuh nista *lebayyinah*
Aku nyerah...
Akhirnya beli juga deh tuh sirup obat batuk di warung deket rumah. Daaaan, alhamdulillah...udah agak mendingan. Ternyata menjadi mahasiswa idealis itu gampang-gampang susah. Huhuhuhhuhh...
Sekarang aku lagi rehat bentar pulang ke Solo setelah ujian dan menunggu untuk nilai keluar *please do'ain aku jadi orang yang beruntung dari semua temen-temenku*. Mulai musim libur panjang seperti ini adalah waktu yang tepat buatku sedikit mencerahkan kulit. Karena lenganku sepertinya lebih item daripada biasanya, dan gak tahu kenapa. Aku jadi inget dulu waktu jaman SMA, ketika masih jadi junior di paskibra sekolah, senior dengan biadabnya suka memanggang kita di pagi, siang, sore, di lapangan sekolah. Tahu-tahu item aja nih kulit, dan naas-nya sepertinya gak balik lagi. Pernah dulu sampai dijuluki Danker, ada dari kalian yang tahu?? *habis ini kalian mungkin akan tahu, mungkin*
Hmm...dari sinilah aku mau bercerita tentang sebutan-sebutan apa saja yang pernah nampol dari seorang Yudie.
-= Jaman SD =-
Aku pernah dijuluki "kancil", karena aku terkenal gesit ketika banyak temen-temenku yang jadi preman kecil dan tengil itu mau berniat malak, nyiksa, dan kadang ngajak berantem. Julukanku itu cukup terkenal di kalangan preman-preman kecil dan tengil di sekolah. Bukannya pengecut, tapi ngapain juga punya urusan dengan mereka, gak ada untungnya. Itu juga yang membuat kenapa mereka males punya urusan denganku.
-= Jaman SMP =-
Waktu aku SMP, aku termasuk laki-laki dengan tinggi di atas rata-rata dari semua temen-temen sekelasku. Makanya sahabat-sahabatku kadang memberi julukan "jerapah" atau kalau gak ya "genter" (baca=batang pohon bambu) karena dulu aku berbadan tinggi kurus, simbah putri atau kakung kadang nyebut cucunya ini dengan julukan "tiger" akronim dari tinggi gering (baca=tinggi kurus).
-= Jaman SMA =-
Ada yang masih ingat tahun 2003-2004 ada sinetron yang berjudul "Dan", pemeran utamanya sampai sekarang aku lupa. Kisahnya seorang pemuda yang bernama Dan mempunyai kekuatan bisa membuat dirinya menghilang jika memakai cincin sakti. Jadilah dia tampil sebagai seorang superhero bernama Danker.
Anak-anak paskibra terutama cowok pasti imej yang keluar adalah cowok-cowok yang tinggi, gedhe, item, mirip satpam kampus. Temen-temen sekolahku kadang memberi julukan Danker, filosofinya adalah karena item, gedhe, kalau malam nih orang gak bakal kelihatan. Ketika ketemu sama temen-temen di sekolah, ada yang nyeletuk ke aku,
"Waaah, ada baju terbang!" rasanya pengen aku acak-acak mukanya, biar kusut *lha apa emang pakaian?!!*
Yep, julukan-julukan itu mungkin yang masih aku ingat, yang lain?? tahu deh...temen-temenku sendiri yang tahu. Lha wong mereka yang ngasi julukan, bukan aku dan kita juga punya nama julukan masing-masing. Impas lah. Kalian juga dari kecil sampai sekarang punya julukan dari temen-temen kalian.
Nah, mates! how many nickname do you have??
2 comments:
hai danker... hehehe. nggak papa, biar item asal selamat. biar item asal heppi selalu...
ah, gw gak punya nama samaran
Posting Komentar
Tolong, biarkan aku mencarimu...