Pages

Kamis, 04 Desember 2014

Mitoni

Kesibukanlah yang patut disalahkan jika kalian bingung kenapa ujug-ujug (apa ya bahasa indonesianya "ujug-ujug") udah acara mitoni. Pertanyaannya :

Emang kapan hamilnya ?
Terhitung tanggal 1 Juli 2014 yang seharusnya istri dapat mens, tapi ternyata tidak.

Setelah itu, kami rutin memeriksakan kehamilan sebulan sekali ke dr. Akam Pertamawan Sp.OG di RS Krakatau Medika. Sejauh ini, Alhamdulillah tidak ada tanda-tanda abnormal pada janinnya. Semoga nanti perkiraan akhir Februari atau Maret awal menjadi waktu-waktu persalinan buah hati kami.

Bulan Desember ini, kehamilan istri sudah jalan 7 bulan. Kami mencari tanggal yang tepat untuk bisa cuti bersama, dan akhirnya jatuh di tanggal 3 - 7 Desember 2014. Rabu pagi, 3 Desember kami sampai di Bandara Adi Soemarmo, kami beristirahat sejenak di rumah dan nanti sore prosesi Mitoni sendiri akan dilaksanakan. Meski keadaan di rumah itu lagi riweuh menyiapkan makanan buat pengajian dan bancakan untuk anak-anak tetangga.

Sorenya kami memulai prosesi mitoni atau ada juga yang menyebutnya tingkeban. Mitoni merupakan adat jawa ketika ibu hamil sudah memasuki kehamilan usia 7 bulan. Tujuannya untuk keselamatan bayi dan ibunya yang sifatnya seperti tolak bala. Makna jabang bayi berumur 7 bulan itu artinya bayi dalam kandungan telah memiliki bentuk badan yang sudah sempurna. Urut-urutan acaranya : siraman, memasukkan telur ayam kampung kedalam jarik ibu oleh suaminya, ganti pakaian, brojolan (memasukkan buah kelapa muda) terus langsung kenduren. Kami sekeluarga juga sebenarnya lupa-lupa ingat mengenai susunan acaranya, tapi yang penting secara formalitasnya sudah terlaksana. Perlu dicatat ya, antara satu keluarga dengan keluarga lain prosesinya bisa berbeda-beda lho ya.

Nah setelah prosesi selesai, yang terakhir adalah kenduren. Ini foto simbah kami yang dari Solo dan foto bancakan untuk anak-anak kecil. Sengaja orangtua kami  mengganti kenduren tersebut dengan pengajian pada malam harinya.

Mitoni di Solo


Sabtu sorenya kami jalan-jalan ke daerah Solo Baru. Wajah kota ini semakin modern saja. Ditambah keberadaan Mal Hartono dan yang saat itu baru saja dilakukan Grand Opening yakni The Park Solo Baru Mall. Namanya aja masih masih dibuka, jadi tenant yang buka masih terbilang sedikit. Tapi beginilah kalau developer bagus, mereka mendesign mall nya sendiri cukup lengkap, jadi kita masih bisa jalan-jalan menikmati fasilitas yang ada. Kami mampir di J.Co (brand coffee shop kenangan tempat first-dating kita)


The Park Solo Baru Mall


J.Co The Park Mall Solo Baru


Setelah itu aku ajak istri sholat di Masjid Fatimah di daerah Notodiningratan menikmati keindahan interior masjid yang megah.

Masjid Fatimah Solo

Dua sampai tiga bulan ke depan jadi waktu-waktu yang penting karena kami harus semakin memberikan perhatian ke calon bayi kami. Bulan depan rencana kami akan melakukan USG untuk konsultasi terakhir kami sebelum aku akan membawa istriku ke Semarang di bulan Februari awal dan juga mencari tahu apakah bayi yang dikandung laki-laki atau perempuan. 

Semoga kabar bahagia ini akan terus ada hingga waktu persalinannya tiba...

Amin.

Happy Couple

Daisypath - Personal pictureDaisypath Anniversary tickers